Diniah Amtsilatul Huda adalah suatu lembaga yang bergulir dalam dunia pendidikan, namun sebagai suatu lembaga pendidikan yang bervisi memberikan dan mengayomi masyarakat yang tidak dapat melanjutkan kejenjang formal, Diniah Amtsilatul Huda senantiasa mengajari dan memberikan ilmu pengetahuan dengan penuh rasa keikhlasan
Tepatnya pada tanggal 20 april 1999 TGH. M. Zarkasyi Efendi M.PdI dan masyarakat dusun Mesaleng, mendirikan Diniah Amtsilatul Huda dengan harapan bila Diniah Amtsilatul Huda ini menjadi contoh dan teladan bagi masyrakat lain untuk bagaimana memberikan arahan kepada anak-anak bangsa dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotriknya.
pada awal mulanya berdiri, Diniah Amtsilatul Huda mengalami masa-masa keemasan yang bagaimana antusiasme masyarakat dan anak-anak yang menimba ilmu bisa dibilang sangat-sangat bersemangat, sehingga semua program pembimbingan, misalnya : Tahfidzul Al-qur'an, Pembinaan Seni Baca Al-Qur'an, Tafaqquh Fiddin, dan lain sebagainya dari Diniah Amtsilatul Huda bisa berjalan seperti apa yang sama-sama kita harapkan, namun beberapa tahun setelah masa-masa itu Diniah Amtsilatul Huda mengalami kemunduran, dimana kurangnya tenaga pengajar karena banyak para asatidz yang melanjutkan pendidikannya, sehingga hal tersebut membuat bebrapa santri dari diniah amtsilatu huda mengembangkan sebuah organisasi sebagai suatu simbolik adanya Diniah Amtsilatul Huda, dan bukan sudah mati sebagaimana yang banyak dirumorkan oleh masyarakat luas.
Pada bulan april 2004 IKSADA sebagai organasasi baru yang bernaung dibawah Diniah Amtsilatul Huda, IKSADA terbentuk dengan menyatukan para santri dari berbagai wilayah menjadi satu yang tergabung dalam Ikatan Santri Diniah Amtsilatul Huda. dan memiliki dischard planing dalam meneruskan tujuan terbentuknya.
Al-hasil masyarakat disekitar Diniah Amtsilatul Huda maupun yang berada diluar daerah kembali melihat dan menyaksikan Diniah Amtsilatul Huda melambaikan sayap kejayaan yang pernah ia torehkan di awal-awal berdirinya, dan meski Diniah Amtsilatul Huda merupakan lembaga non formal namun lulusan Diniah Amtsilatul Huda mampu bersaing dalam bidang agama maupun ilmu pengetahuan umum, dan lulusannya sudah mampu menembus asa international, seperti halnya H.M.Fathullah, H.L.Fitriyadi, H. Salman Al-farisy dan masih banyak lagi, yang melanjutkan pendidikan ke daerah jazirah arab, juga dalam dunia pengetahuan modern Diniah Amtsilatul Huda mampu menyeimbangkan keduanya dengan memiliki landasan Meningkatkan IPTEK berlandaskan Imtaq.
pada awal mulanya berdiri, Diniah Amtsilatul Huda mengalami masa-masa keemasan yang bagaimana antusiasme masyarakat dan anak-anak yang menimba ilmu bisa dibilang sangat-sangat bersemangat, sehingga semua program pembimbingan, misalnya : Tahfidzul Al-qur'an, Pembinaan Seni Baca Al-Qur'an, Tafaqquh Fiddin, dan lain sebagainya dari Diniah Amtsilatul Huda bisa berjalan seperti apa yang sama-sama kita harapkan, namun beberapa tahun setelah masa-masa itu Diniah Amtsilatul Huda mengalami kemunduran, dimana kurangnya tenaga pengajar karena banyak para asatidz yang melanjutkan pendidikannya, sehingga hal tersebut membuat bebrapa santri dari diniah amtsilatu huda mengembangkan sebuah organisasi sebagai suatu simbolik adanya Diniah Amtsilatul Huda, dan bukan sudah mati sebagaimana yang banyak dirumorkan oleh masyarakat luas.
Pada bulan april 2004 IKSADA sebagai organasasi baru yang bernaung dibawah Diniah Amtsilatul Huda, IKSADA terbentuk dengan menyatukan para santri dari berbagai wilayah menjadi satu yang tergabung dalam Ikatan Santri Diniah Amtsilatul Huda. dan memiliki dischard planing dalam meneruskan tujuan terbentuknya.
Al-hasil masyarakat disekitar Diniah Amtsilatul Huda maupun yang berada diluar daerah kembali melihat dan menyaksikan Diniah Amtsilatul Huda melambaikan sayap kejayaan yang pernah ia torehkan di awal-awal berdirinya, dan meski Diniah Amtsilatul Huda merupakan lembaga non formal namun lulusan Diniah Amtsilatul Huda mampu bersaing dalam bidang agama maupun ilmu pengetahuan umum, dan lulusannya sudah mampu menembus asa international, seperti halnya H.M.Fathullah, H.L.Fitriyadi, H. Salman Al-farisy dan masih banyak lagi, yang melanjutkan pendidikan ke daerah jazirah arab, juga dalam dunia pengetahuan modern Diniah Amtsilatul Huda mampu menyeimbangkan keduanya dengan memiliki landasan Meningkatkan IPTEK berlandaskan Imtaq.
VISI dan MISI Diniah Amtsilatul Huda
Visi
menjadi lembaga yang terdepan dalam hal pendidikan
mengayomi masyarakat yang kurang mampu untuk elanjutkan pendidikan
menjadi tempat pembelajaran ilmu pengetahuan dan ilmu akhirat.
Misi
taqwa terhadap Allah swt.
memberikan pembinaan moral dan akhlak
mengadakan tafaqquh fiddin
1 comments:
Amtsilatul Huda always in our heart
Post a Comment